Dalam dunia sepakbola, banyak bermunculan pemain-pemain hebat. Pemain-pemain tersebut memiliki skill yang komplit dan mengundang decak kagum (lihat 11 Pemain Terbaik Dunia 2012). Sebagai apresiasi, ada banyak penghargaan yang diberikan kepada pemain-pemain dengan skill yang istimewa tersebut, salah satunya adalah anugerah Ballon d'Or. Namun bagaimana jika sebuah penghargaan justru diberikan kepada pemain-pemain yang bermain buruk dan jelek?
Mungkin hal tersebut sedikit tidak pantas dan menyinggung si pemain tersebut. Tapi faktanya anugerah semacam itu juga ada, contohnya adalah anugerah Bidon d'Or di Italia atau pemain terburuk di Liga Italia. Di bawah ini akan ada daftar pemain terburuk dunia atau Flop of The Year selama tahun 2012 lalu.
Mungkin hal tersebut sedikit tidak pantas dan menyinggung si pemain tersebut. Tapi faktanya anugerah semacam itu juga ada, contohnya adalah anugerah Bidon d'Or di Italia atau pemain terburuk di Liga Italia. Di bawah ini akan ada daftar pemain terburuk dunia atau Flop of The Year selama tahun 2012 lalu.
Pemain-pemain ini sebenarnya tidak tampil buruk-buruk amat. Namun kualitasnya yang biasa-biasa saja jelas sangat jauh dengan ekspetasi nama besarnya. Jarangnya kesempatan bermain yang didapat juga menjadi nilai minus dan membuat kualitas pemain tersebut dipertanyakan. Hal ini secara tidak langsung membuat penampilan mereka bisa dinilai di bawah rata-rata alias buruk.
Berikut daftar 11 Pemain Sepakbola Terburuk dan Terlupakan di Dunia 2012-2013 versi Zakipedia :
Goalkeeper
1. Alexander Doni (Brazil)
Sebelum tahun 2008 lalu, penjaga gawang Alexander Doni yang saat itu masih memperkuat AS Roma dipercaya sebagai kiper nomor satu timnas Brazil. Namanya melambung berkat penampilan apiknya bersama AS Roma. Setelah pindah ke Liverpool, penampilannya merosot tajam. Ia pun telah terdepak dari timnas. Doni bahkan hanya menjadi pilihan ketiga di belakang Pepe Reina dan Brad Jones. Namanya nyaris terlupakan karena kesempatan bermain sangat jarang ia dapatkan.
Defender
2. Ricardo Carvalho (Portugal)
Ricardo Carvalho menjadi bagian penting saat bersama kesuksesan FC Porto dan Chelsea di periode 2003 hingga 2008. Carvalho menjadi salah satu bek termahal dunia saat diboyong Chelsea dari Porto seharga 30 juta euro. Kemudian, ia memutuskan untuk pindah ke Real Madrid. Di sinilah karirnya merosot. Carvalho hanya menjadi ban serep bagi duet Sergio Ramos dan Pepe. Ia bahkan kalah bersaing dengan bek-bek muda, seperti Raphael Varane dan Nacho. Hal ini membuat Carvalho sekana tidak punya klub karena tidak pernah diberi kesempatan bermain yang cukup.
3. Sebastian Squillaci (Prancis)
Sebastian Squillaci dibeli Arsenal dari klub Spanyol, Sevilla. Squillaci saat itu adalah bek andalan timnas Prancis. Ia turut membawa mantan klubnya, AS Monaco hingga ke final Liga Champions. Namun saat memperkuat Arsenal, Squillaci tampil buruk. Ia pun kerap membuat kesalahan-kesalahan mendasar. Akibatnya, pelatih Arsene Wenger hanya menjadikannya sebagai pemain lapis dan hanya memainkannya di Piala Liga saat Arsenal bertemu dengan tim-tim dari divisi bawah.
4. Lucio (Brazil)
Lucio Ferreira adalah kapten timnas Brazil saat Piala Dunia 2010. Ia menjadi bagian dari kesuksesan Inter Milan meraih Liga Champions dan treble winners pada tahun yang sama. Sebelumnya, Lucio juga sukses meraih banyak trofi bersama Bayern Muenchen. Maka saat pindah ke Juventus, banyak yang menduga ia akan sukses. Faktanya Juventus memang tampil perkasa dengan memuncaki klasemen Liga Italia. Namun Lucio tidak berkontribusi sama sekali pada kesuksesan Juventus. Ia hanya dimainkan 4 kali saja. Lucio lalu memutuskan untuk hengkang hanya 5 bulan setelah ia bergabung dengan Juventus. Saat ini Lucio memperkuat klub Brazil, Sao Paolo.
5. Paolo Ferreira (Portugal)
Awalnya karir Paolo Ferreira berjalan indah. Ia membawa FC Porto menjuarai Liga Champions 2004. Saat pindah ke Chelsea, Ferreira sukses meraih gelar Liga Inggris. Namun seiring berjalannya waktu, Ferreira jarang mendapat kesempatan bermain. Chelsea memang juara Liga Champions musim 2012 lalu, namun Ferreira tidak ambil bagian sama sekali. Ia kalah bersaing dengan bek-bek sayap Chelsea saat ini, seperti Ivanovic, Ashley Cole, Azpilicueta ataupun Ryan Bertrand.
Midfielder
6. Joe Cole (Inggris)
Tampil apik bersama Chelsea, pemain tengah Joe Cole lalu menjadi andalan di lini tengah timnas Inggris. Itulah puncak keemasan Joe Cole sebagai pesepakbola. Semuanya seakan berbalik 180 derajat saat ia pindah ke Liverpool. Joe Cole gagal bersinar dan kemudian dipinjamkan ke klub Prancis, Lille. Saat masa pinjamannya habis, Joe Cole kembali ke Liverpool untuk dijadikan sebagai pemain cadangan. Sebuah hal yang miris mengingat kualitas bagus dari Joe Cole di masa lalu. Kini Joe Cole memperkuat West Ham.
7. Florent Malouda (Prancis)
Meski tampil cemerlang di awal karirnya bersama Chelsea, pemain sayap Florent Malouda kini hanya menghuni tim cadangan Chelsea Ia kalah bersaing dengan pemain-pemain muda berkualitas Chelsea, seperti Juan Mata, Eden Hazard, atau Oscar. Mantan pemain Lyon ini bahkan tak pernah dimainkan sejak Agustus 2012 di tim inti The Blues.
8. Stewart Downing (Inggris)
Saat masih memperkuat Middlesbrough, Stewart Downing digadang-gadang sebagai pemain sayap masa depan Inggris. Kualitasnya tidak berubah saat ia pindah ke Aston Villa. Namun saat ditransfer ke Liverpool. sinar Downing seakan sirna. Musim pertama dijalani tanpa sekalipun mencetak gol serta gagal mengeksekusi dua penalti. Ia sempat menjadi bahan lelucon media-media di Inggris saat pelatih Inggris, Roy Hodgson nekat membawanya dalam skuad Inggris di Piala Eropa 2012.
Forward
9. Vincenzo Iaquinta (Italia)
Vincenzo Iaquinta menjadi penyerang utama timnas Italia (bersama Luca Toni) saat juara Piala Dunia 2006. Ia pun lalu diboyong Juventus dari Udinese. Meski menjadi andalan di awal karir bersama Juventus, kini Iaquinta hanya menghuni tim reserve Juventus. Iaquinta tidak pernah dimainkan di laga kompetitif Juventus lebih dari 12 bulan. Padahal ia sedang tidak menderita cedera. Iaquinta dinilai kalah bersaing dengan penyerang Juve lainnya, seperti Mirko Vucinic, Sebastian Giovinco, Fabio Quagliarella, atau Alessandro Matri.
10. Marouane Chamakh (Maroko)
Tampil apik dengan membawa Bordeaux juara Liga Prancis dan mencapai perempat final Liga Champions, Marouane Chamakh akhirnya diboyong ke Arsenal. Ia diplot untuk mengisi lini depan Arsenal. Namun Chamakh gagal memenuhi ekspetasi. Ia kerap membuang peluang di depan gawang. Chamakh lalu hanya menjadi pemain cadangan tetap di bench Arsenal.
11. Michael Owen (Inggris)
Michael Owen mengejutkan dunia saat ia mencetak gol spektakuler ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998. Padahal saat itu ia masih berusia 18 tahun. Pada tahun 2001, Owen bahkan dianugerahi gelar Ballon d'Or karena penampilan impresifnya bersama Liverpool. Namun performa Owen menurun drastis saat ia pindah ke Madrid. Cedera berkepanjangan yang dideritanya membuat Owen tak bisa menampilkan kemampuan terbaiknya. Performa Owen pun masih tetap mengecewakan dan tidak menglamai peningkatan walau ia telah pindah ke Newcastle, Manchester United, hingga yang terbaru Stoke City. Musim ini bersama Stoke, Owen hanya bermain selama 55 menit dan belum mencetak gol sama sekali. Namanya pun semakin tenggelam dan terlupakan.
Bila pemain-pemain tersebut disusun secara skema di atas kertas dengan menggunakan formasi 4-3-3 maka akan terlihat seperti ini :
Doni
Carvalho - Lucio - Squillaci - Ferreira
Downing - Joe Cole - Malouda
Chamakh - Iaquinta - Owen
Itulah 11 Pemain Terburuk dan Terlupakan di Dunia 2012-2013 versi Zakipedia. Pemain-pemain tersebut memang memiliki nama besar dan kualitas yang hebat di masa lalu. Namun kini mereka kerap bermain buruk dan seakan terlupakan karena jarangnya kesempatan bermain yang diberikan pelatih kepada mereka.
Punya pendapat lain? Silahkan tulis di komentar ...
(zakipedia)
Written by Unknown
We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.
0 komentar:
Posting Komentar