Minggu, 07 April 2013

Kandungan Berbahaya dalam Rokok dan Dampaknya bagi Kesehatan

03.39

Rokok adalah sebuah silinder yang terbuat dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm. Rokok berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Salah satu ujung rokok dibakar dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung satunya. Itulah definisi singkat rokok yang tentu sudah tidak asing lagi di kalangan semua orang.

Rokok sudah menjadi salah satu fenomena di dunia. Kita bisa menjumpai orang yang merokok di sekitar kita. Faktanya 30% dari jumlah penduduk Indonesia adalah perokok. Jika dirata-rata mereka mengkonsumsi satu bungkus rokok dalam sehari, maka banyaknya kisaran uang yang 'dibakar' sekitar 500 milyar rupiah per harinya.

Kandungan Berbahaya dalam Rokok dan Dampaknya bagi Kesehatan


Sudah bukan hal yang baru lagi jika merokok memiliki banyak sekali dampak negatif. Dengan merokok, maka resiko terkena penyakit lain bisa datang. Tidak hanya bagi perokok itu sendiri, namun juga bagi orang-orang di sekitar perokok yang juga terpaksa ikut menghirup asap rokok. Orang-orang ini disebut sebagai perokok pasif sedangkan si perokok sendiri disebut perokok aktif. Perokok pasif memiliki resiko untuk terkena dampak penyakit  akibat rokok sebesar 3 kali lipat dibanding perokok aktif itu sendiri.

Rokok memiliki banyak kandungan. Ada sekitar 4000 zat kimia beracun yang terkandung di dalam rokok. Namun beberapa kandungan yang paling berbahaya antara lain :

1. Nikotin

Nikotin adalah salah satu kandungan paling berbahaya dalam rokok. Dalam satu batang rokok dapat mengandung nikotin sekitar 2 hingga 3 mg. Nikotin dapat merangsang perubahan fisilogi dan psikologis pada organ tubuh. Bagi yang bukan perokok, nikotin dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual hingga muntah. Dalam jumlah 20 hingga 50 mg nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan, meningkatkan tekanan darah serta mempercepat denyut jantung.

2. Karbon Monoksida (Co)

Karbon Monoksida atau nama kimianya Co merupakan gas beracun dan tidak berbau. Zat yang sering ada di hasil buangan kendaraan bermotor ini juga bisa ditemui di kandungan rokok. Dalam satu batang rokok terdapat 3-6 zat kandungan Co yang dibakar. Zat karbon monoksida dapat mengikat hemoglobin darah sehingga oksigen lepas dari ikatannya. Hal ini menyebabkan jaringan pembuluh darah menyempit dan mengeras sehingga terjadi penyumbatan.

3. Tar

Tar merupakan komponen yang ada di dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Banyaknya kandungan komponen dan partikel tar tersebut bersifat karsinogenetik. Salah satu di antaranya adalah Benzopiren. Zat kimia lain yang ada di dalamnya adalah zat Zenyfenol yang bekerja untuk mempercepat aktivitas sel-sel kanker.


Selain tiga zat di atas, ada beberapa zat-zat kimia beracun lain yang juga berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti Amoniak, Akrolein, Methanol, Kumarin, Perylene, Toluene, Urethan, Acetone, Ortokresol dan lain-lain. Zat-zat kimia ini dapat menimbulkan gangguan dan penyakit yang berbahaya bagi tubuh.


- Jantung Koroner
- Stroke
- Kanker Paru-Paru
- Keguguran pada Ibu Hamil dan Cacat Janin
- Kemandulan
- Gangguan Pembuluh Darah
- Kanker Rahim
- Impotensi
- Kanker Rongga Mulut
- Bronkitis
- Tekanan Darah Tingi


Itulah beberapa kandungan dalam rokok dan bahayanya bagi kesehatan tubuh manusia. Tentu  saja untuk menghindari semua itu ada baiknya mulai sekarang untuk segera menghentikan kebiasaan merokok itu, karena selain merugikan diri kita juga merugikan orang-orang yang ada di sekitar kita. Dan jika sudah menjadi seorang perokok, maka ada baiknya untuk segera menghentikan kebiasaan merokok tersebut dengan mengikuti tips dan cara berhenti merokok yang benar.


(zakipedia)

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 TOPSCORE AND NEWS. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top