Keputusan FIFA untuk memilih 10 kandidat pelatih terbaik dunia 2013 telah mengundang kritik dari berbagai pihak. Salah satu kritik tersebut datang dari Presiden Atletico Madrid Enrique Cerezo. Dia sama sekali tidak menyangka sebelumnya kalau Badan Sepak Bola Dunia itu kembali menutup kesempatan kepada Diego Simeone. Ia (Cerezo) mengaku sangat kecewa dengan keputusan itu. Sebab, Simeone memiliki rapor yang bagus pada musim lalu. Faktanya, dia sanggup meraih Trofi Super Cup dan Copa del Rey. Dan selain itu, pelatih asal argentina itu telah berhasil menggembleng Radamel Falcao menjadi seorang penyerang yang mumpuni setelah membukukan 21 gol.
Selepas Falcao ke AS Monaco pada musim panas ini, Simeone tidak pernah kehilangan ide. Dia kembali memupuk Diego Costa untuk menjadi bintang anyar Atletico. Sejauh ini tercatat Costa telah mencetak 11 gol di liga domestic dan membawa Los Rojiblancos,julukan Atletico, bercokol di posisi runner – up Primera Liga. Nama Simeone kemudian makin berkibar setelah mengantarkan Atletico Madrid kebobolan 7 gol dan hanya 1 kali menelan hasil negative di semua kompetisi musim ini. Di samping itu, pelatih yang berusia 43 tahun itu mampu menahan imbang Barcelona pada dua laga Piala Super Espana.
Berdasarkan prestasi itulah, Simeone yang memiliki nama lengkap Diego Pablo Simeone dianggap menjadi salah satu pelatih yang banyak difavoritkan oleh masyarakat dunia sebagai kandidat 10 pelatih terbaik FIFA tahun ini. Namun ternyata, ekspektasi itu tidak dapat terpuaskan. Komite FIFA dan para ahli sepak bola Prancis justru memilih pelatih yang berbeda yang mereka nilai sangat baik berdasarkan standar mereka. Mereka (FIFA) mengumumkan nama – nama seperti Carlo Ancelotti, Rafa Benitez, Vicente del Bosque, Antonio Conte, Alex Ferguson, Jupp Heynckes, Juergen Klopp, Jose Mourinho, Luiz Felipe Scolari, dan Arsene Wenger sebagai kandidat pelatih terbaik dunia edisi 2013.
Cerezo mengatakan, “Kembali menyaksikan Simeone tidak masuk calon pelatih terbaik adalah sesuatu yang tidak normal menurut saya. Saya pikir dia memiliki reputasi yang bagus di Eropa. Saya merasa sangat tidak puas karena dia sudah sepantasnya untuk masuk sebagai kandidat pelatih terbaik. Saya berharap dia akan bisa masuk nominasi pada tahun depan.” Ujar nya seperti yang dilansir Marca. Berdasarkan surat edaran FIFA Ballon d’ Or 2013, criteria pemilihan pelatih didasarkan performa dan perangai, baik di dalam maupun di luar lapangan yang tercatat sejak 1 Januari 2013. Menilik pada catatan tahun ini, Simoeone merupakan salah satu pelatih yang jauh dari sikap tidak baik atau pun controversial.
Bagi sebagian pelatih, mungkin hal ini memang bukan sesuatu yang penting. Simeone bahkan mengaku hanya akan focus melakukan yang terbaik bersama Los Rojiblancos. Pelatih kelahiran Buenos Aires, Argentina, 28 April 1970, 43 tahun yang lalu ini telah bertekad untuk membawa Atletico mendekati Barcelona dengan cara mempermalukan Granada di Estadio Nuevo Los Carmenes. Dari tiga pertemuan, Simeone belum pernah sekalipun menelan kekalahan. Mantan pemain Atletico Madrid itu telah berhasil memetik tiga kemenangan dengan tiga hasil clean sheet, yakni 5 – 0 pada (April 2013), 1 – 0 pada (November 2012), dan 2 – 0 pada (Maret 2012). Pada intinya, Los Rojiblancos belum pernah terkalahkan dari Granada sejak bertemu mulai musim 1975 / 1976.
Diego Simeone telah memulai karirnya dalam mengolah si kulit bundar (sepak bola) sebagai pemain sejak tahun 1990 di Italia dan tergabung dalam klub eropa pertama nya (Pisa), dimana ia dibawa oleh pelatih nya saat itu (Mircea Lucescu). Selam karirnya dalam sepak bola, ia telah berhasil memenangkan Piala UEFA di tahun 1998 bersama dengan Ronaldo di lini depan dan mengalahkan Lazio dengan perolehan skor sebanyak 3 – 0 dalam babak final.
Selepas Falcao ke AS Monaco pada musim panas ini, Simeone tidak pernah kehilangan ide. Dia kembali memupuk Diego Costa untuk menjadi bintang anyar Atletico. Sejauh ini tercatat Costa telah mencetak 11 gol di liga domestic dan membawa Los Rojiblancos,julukan Atletico, bercokol di posisi runner – up Primera Liga. Nama Simeone kemudian makin berkibar setelah mengantarkan Atletico Madrid kebobolan 7 gol dan hanya 1 kali menelan hasil negative di semua kompetisi musim ini. Di samping itu, pelatih yang berusia 43 tahun itu mampu menahan imbang Barcelona pada dua laga Piala Super Espana.
Berdasarkan prestasi itulah, Simeone yang memiliki nama lengkap Diego Pablo Simeone dianggap menjadi salah satu pelatih yang banyak difavoritkan oleh masyarakat dunia sebagai kandidat 10 pelatih terbaik FIFA tahun ini. Namun ternyata, ekspektasi itu tidak dapat terpuaskan. Komite FIFA dan para ahli sepak bola Prancis justru memilih pelatih yang berbeda yang mereka nilai sangat baik berdasarkan standar mereka. Mereka (FIFA) mengumumkan nama – nama seperti Carlo Ancelotti, Rafa Benitez, Vicente del Bosque, Antonio Conte, Alex Ferguson, Jupp Heynckes, Juergen Klopp, Jose Mourinho, Luiz Felipe Scolari, dan Arsene Wenger sebagai kandidat pelatih terbaik dunia edisi 2013.
Cerezo mengatakan, “Kembali menyaksikan Simeone tidak masuk calon pelatih terbaik adalah sesuatu yang tidak normal menurut saya. Saya pikir dia memiliki reputasi yang bagus di Eropa. Saya merasa sangat tidak puas karena dia sudah sepantasnya untuk masuk sebagai kandidat pelatih terbaik. Saya berharap dia akan bisa masuk nominasi pada tahun depan.” Ujar nya seperti yang dilansir Marca. Berdasarkan surat edaran FIFA Ballon d’ Or 2013, criteria pemilihan pelatih didasarkan performa dan perangai, baik di dalam maupun di luar lapangan yang tercatat sejak 1 Januari 2013. Menilik pada catatan tahun ini, Simoeone merupakan salah satu pelatih yang jauh dari sikap tidak baik atau pun controversial.
Bagi sebagian pelatih, mungkin hal ini memang bukan sesuatu yang penting. Simeone bahkan mengaku hanya akan focus melakukan yang terbaik bersama Los Rojiblancos. Pelatih kelahiran Buenos Aires, Argentina, 28 April 1970, 43 tahun yang lalu ini telah bertekad untuk membawa Atletico mendekati Barcelona dengan cara mempermalukan Granada di Estadio Nuevo Los Carmenes. Dari tiga pertemuan, Simeone belum pernah sekalipun menelan kekalahan. Mantan pemain Atletico Madrid itu telah berhasil memetik tiga kemenangan dengan tiga hasil clean sheet, yakni 5 – 0 pada (April 2013), 1 – 0 pada (November 2012), dan 2 – 0 pada (Maret 2012). Pada intinya, Los Rojiblancos belum pernah terkalahkan dari Granada sejak bertemu mulai musim 1975 / 1976.
Diego Simeone telah memulai karirnya dalam mengolah si kulit bundar (sepak bola) sebagai pemain sejak tahun 1990 di Italia dan tergabung dalam klub eropa pertama nya (Pisa), dimana ia dibawa oleh pelatih nya saat itu (Mircea Lucescu). Selam karirnya dalam sepak bola, ia telah berhasil memenangkan Piala UEFA di tahun 1998 bersama dengan Ronaldo di lini depan dan mengalahkan Lazio dengan perolehan skor sebanyak 3 – 0 dalam babak final.
0 komentar:
Posting Komentar