Heboh isu penghianatan Marcio Souza terhadap timnya Perseman Manokwari, membuat dirinya marah besar. Souza dituduh menerima sogokan sehingga timnya kalah dalam penampilannya menghadapi Persepar Palangkaraya pada laga Indonesia Premiere League (IPL). Kekalahan Perseman pada 21 Oktober lalu membawa-bawa nama Souza yang terlihat tampil bak ayam sayur pada saat bermain. Kontan Persepar menghabisi Perseman dengan skor 4-2.
Mendengar tuduhan ini, Souza menjadi geram. Pemain asal Brazil itu merasa dinodainama baiknya. Dalam kesempatan wawancara, ia mengomentari dengan tegas perihal tuduhan tersebut. “Sama sekali tidak ada suap yang saya terima”.
Usut punya usut, isu Souza menerima sogokan muncul melalui kicauan @footballnesia. Dalam kicauannya dikatakan bahwa Souza disuap sebesar 250 juta rupiah oleh bandar judi Malaysia. Sehingga, ia tampil loyo tidak seperti biasanya. Tak heran Souza menjadi geram sekaligus was-was. Jelasnya, ia khawatir bahwa kicauan tersebut akan mempengaruhi jalan karirnya di sepakbola. Padahal pria Brazil tersebut dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak disuap oleh siapapun. Ujarnya meyakinkan wartawan, “Coba tanya saja sama tim yang pernah saya bela. Bagaimana attitude saya selama bermain untuk tim itu”. Tambahnya, “Bagi saya pantang untuk menjual diri dan menjual tim saya. Saya harap pihak @footballnesia mau memberikan penjelasan tentang ini”.
Sayangnya, tuduhan suap yang menimpa dirinya tidak habis sampai disitu. Aries Wamafma, Manajer Perseman menuduh Souza menjual pertandingan ke Persepar seharga 50 juta. Aries pun mengancam Souza bahwa dirinya akan dibikin cacat. Dirinya pun akan dilaporkan ke PSSI dan dibawa ke pihak Polisi.
Semakin terpojok dengan tuduhan Aries, Souza pun sontak melaporkannya ke pihak yang berwajib pada hari Rabu (30/10’13). 2 hal utama yang dilaporkannya adalah perihal pencemaran nama baik dan ancaman yang diterima dirinya. Ia mengatakan bahwa semua bukti-bukti otentik termasuk sms ancaman yang belum dihapus sudah diberikan pihak Polisi untuk diperiksa. Tanpa ragu-ragu ia langsung membawa kasus ini ke Mabes Porli bersama Pengacaranya. Sedangkan hal lain yang dilaporkan Souza adalah perihal gaji 10 bulan bermainya yang belum dibayar pihak Perseman. Menurutnya, tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar itu hanya akal-akalan Perseman yang mau cuci tangan. Penyebabnya, mereka belum membayar tunggakan gajinya yang sebesar 800 juta itu.
Saat ini, Souza sementara hijrah ke Bandung karena merasa khawatir akan keselamatan dirinya apabila terus menetap di Bantul. Bantul, Yogyakarta memang menjadi markas Perseman akhir-akhir ini. Kebetulan, Souza memang sudah bermukim di Bandung selama 4 tahun belakangan ini. Oleh sebab itulah, kasusnya pun dilaporkan disini dan akan diselidiki lebih lanjut oleh pihak Kepolisian Bandung.
Rabu, 30 Oktober 2013
Diancam Mau Dibuat Cacat, Marcio Souza Lapor Polisi
07.31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar