Tekanan besar tengah menghantui tim nasional Perancis jelang laga pertama play – off Piala Dunia 2014 melawan Ukraina yang akan diselenggarakan di Olympic Stadium, Kiev, Jumat (15 / 11). Tampil pada laga penentu ini membuat adrenalin para pemain Les Bleus terpacu. Pelatih Les Bleus, Didier Deschamps berujar, “Saya ingin pemain rileks. Kami membutuhkan tempat yang tenang untuk memulai pekerjaan kami,” kata nya seperti yang dilansir sportsmole.co.uk. Babak play – off menjadi harapan satu – satunya bagi Prancis untuk terbang ke Brasil.
Maklum saja, Les Bleus hanya finish di urutan kedua klasemen akhir Grup I dengan 17 poin. Prancis tertinggal tiga angka dari Spanyol yang menjadi juara Grup dengan perolehan 20 poin. Bagi tim sekaliber Prancis, lolos ke Piala Dunia merupakan suatu keharusan. Pasalnya, dari 19 edisi Piala Dunia, mereka telah berpartisipasi sebanyak 13 kali. Les Blues bahkan sukses menorehkan sejarah dengan menjadi juara dunia ketika menjadi tuan rumah pada tahun 1998 silam.
Sang pelatih, Deschamps kembali mengungkapkan, “Adrenalin akan terpompa dengan cepat dan kami harus membuatnya menjadi sesuatu yang positif. Tidak ada ruang keraguan atau ketidak pastian ketika anda menjalani tantangan seperti ini demi meraih hasil yang penting. Hal terpenting adalah bagaimana anda nanti tampil di lapangan, ungkap nya. Guna menjaga peluang untuk melaju ke Piala Dunia untuk yang ke – 14 kali nya sepanjang sejarah, Prancis wajib memenangkan pertandingan melawan Ukraina.
Optimisme dilontarkan oleh gelandang Franck Ribery. Dia menilai tim nya harus memiliki kepercayaan dengan kemampuan sendiri dan berusaha untuk bermain lepas tanpa tekanan sehingga mampu untuk mengeluarkan bentuk permainan terbaik. “Pertandingan ini (play – off) kontra Ukraina sangat istimewa dan dikelilingi berbagai kesulitan. Namun, yang h
arus kami lakukan adalah mencoba bermain tanpa tekanan yang berlebihan. Kami tidak perlu takut untuk menghadapinya,” kata Ribery, dilansir Goal.com.
Ribery mengatakan kalau ia kini berada dalam kondisi siap tempur untuk memberikan seluruh kemampuan terbaik seperti saat membela Bayern Muenchen. Sejauh ini pemain kelahiran Boulogne – sur – Mer, Prancis, tersebut telah berhasil mencetak Sembilan gol di semua kompetisi dan berjasa mengantarkan FC Hollywood bertahta di puncak klasemen sementara Bundesliga. Ribery bahkan tidak segan – segan untuk memuji pelatih Pep Guardiola yang memiliki andil besar yang membantunya menemukan bentuk permainan terbaik.
“Kepercayaan diri saya semakin besar ketika Guardiola datang. Dia pelatih yang selalu mengatakan bahwa saya harus mencoba keberuntungan dengan lebih banyak menembak ke arah gawang lawan. Sejak dia bergabung, saya berhasil mencetak gol bagi Bayern dan juga Prancis. Semoga ini bisa terus berlanjut,” paparnya. Meski merasa percaya diri dengan peluang tim nya, pemain berusia 30 tahun tersebut tetap meminta rekan – rekannya mewaspadai Ukraina.
Ribery tentu saja tidak asal bicara. Skuad asuhan Mykhaylo Fomenko itu terbukti tidak terkalahkan sejak Oktober 2012. Tidak hanya sampai di situ, gawang Ukraina bahkan juga terbukti belum kemasukan dalam tujuh pertandingan terakhir. Bila dilihat dari sepak terjang Ukraina di babak penyisihan Grup, Ukraina yang kini menempati urutan kedua klasemen akhir Grup H justru sebenarnya hanya tertinggal satu angka dari Inggris yang menjadi juara grup dengan koleksi 21 poin.
Hal tersebut sudah cukup untuk menggambarkan kualitas permainan yang dimiliki oleh Ukraina. “Ini akan menjadi dua pertandingan yang cukup sulit. Saya tahu kalau mereka sangat kuat pada saat bertahan dan juga saat melancarkan serangan balik. Mereka tidak kemasukan banyak gol. Namun, kami berambisi untuk meraih hasil bagus pada pertemuan pertama (16 November) sehingga kami bisa bermain dengan lebih nyaman ketika bermain di kandang (20 November),” pungkasnya.
Maklum saja, Les Bleus hanya finish di urutan kedua klasemen akhir Grup I dengan 17 poin. Prancis tertinggal tiga angka dari Spanyol yang menjadi juara Grup dengan perolehan 20 poin. Bagi tim sekaliber Prancis, lolos ke Piala Dunia merupakan suatu keharusan. Pasalnya, dari 19 edisi Piala Dunia, mereka telah berpartisipasi sebanyak 13 kali. Les Blues bahkan sukses menorehkan sejarah dengan menjadi juara dunia ketika menjadi tuan rumah pada tahun 1998 silam.
Sang pelatih, Deschamps kembali mengungkapkan, “Adrenalin akan terpompa dengan cepat dan kami harus membuatnya menjadi sesuatu yang positif. Tidak ada ruang keraguan atau ketidak pastian ketika anda menjalani tantangan seperti ini demi meraih hasil yang penting. Hal terpenting adalah bagaimana anda nanti tampil di lapangan, ungkap nya. Guna menjaga peluang untuk melaju ke Piala Dunia untuk yang ke – 14 kali nya sepanjang sejarah, Prancis wajib memenangkan pertandingan melawan Ukraina.
Optimisme dilontarkan oleh gelandang Franck Ribery. Dia menilai tim nya harus memiliki kepercayaan dengan kemampuan sendiri dan berusaha untuk bermain lepas tanpa tekanan sehingga mampu untuk mengeluarkan bentuk permainan terbaik. “Pertandingan ini (play – off) kontra Ukraina sangat istimewa dan dikelilingi berbagai kesulitan. Namun, yang h
arus kami lakukan adalah mencoba bermain tanpa tekanan yang berlebihan. Kami tidak perlu takut untuk menghadapinya,” kata Ribery, dilansir Goal.com.
Ribery mengatakan kalau ia kini berada dalam kondisi siap tempur untuk memberikan seluruh kemampuan terbaik seperti saat membela Bayern Muenchen. Sejauh ini pemain kelahiran Boulogne – sur – Mer, Prancis, tersebut telah berhasil mencetak Sembilan gol di semua kompetisi dan berjasa mengantarkan FC Hollywood bertahta di puncak klasemen sementara Bundesliga. Ribery bahkan tidak segan – segan untuk memuji pelatih Pep Guardiola yang memiliki andil besar yang membantunya menemukan bentuk permainan terbaik.
“Kepercayaan diri saya semakin besar ketika Guardiola datang. Dia pelatih yang selalu mengatakan bahwa saya harus mencoba keberuntungan dengan lebih banyak menembak ke arah gawang lawan. Sejak dia bergabung, saya berhasil mencetak gol bagi Bayern dan juga Prancis. Semoga ini bisa terus berlanjut,” paparnya. Meski merasa percaya diri dengan peluang tim nya, pemain berusia 30 tahun tersebut tetap meminta rekan – rekannya mewaspadai Ukraina.
Ribery tentu saja tidak asal bicara. Skuad asuhan Mykhaylo Fomenko itu terbukti tidak terkalahkan sejak Oktober 2012. Tidak hanya sampai di situ, gawang Ukraina bahkan juga terbukti belum kemasukan dalam tujuh pertandingan terakhir. Bila dilihat dari sepak terjang Ukraina di babak penyisihan Grup, Ukraina yang kini menempati urutan kedua klasemen akhir Grup H justru sebenarnya hanya tertinggal satu angka dari Inggris yang menjadi juara grup dengan koleksi 21 poin.
Hal tersebut sudah cukup untuk menggambarkan kualitas permainan yang dimiliki oleh Ukraina. “Ini akan menjadi dua pertandingan yang cukup sulit. Saya tahu kalau mereka sangat kuat pada saat bertahan dan juga saat melancarkan serangan balik. Mereka tidak kemasukan banyak gol. Namun, kami berambisi untuk meraih hasil bagus pada pertemuan pertama (16 November) sehingga kami bisa bermain dengan lebih nyaman ketika bermain di kandang (20 November),” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar